Webinar Kapita Selekta: Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 telah diselenggarakan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097). Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara hybrid yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana.

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi selaku dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan tema “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana” oleh Bapak Hengki Eko Putra S.Si., M.PWK.

Pembukaan materi diawali oleh kalimat, Indonesia Tangguh Bencana : “It’s a journey, rather than a destinations” dengan slide pembuka merupakan Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019.

Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019

Materi kemudian dilanjutkan dengan salah satu kutipan dari Presiden Indonesia pertama yaitu Ir. Soekarno mengenai makna dari Indonesia Tangguh yang berbunyi :

“Kita ingin menjadi suatu bangsa yang setiap hari digembleng oleh keadaan. Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!”

Sebuah kutipan yang menggambarkan negara Indonesia yang tangguh. Indonesia yang indah dan kaya akan sumber daya terletak di wilayah yang memiliki kerentanan dalam menghadapi bencana alam. Indonesia yang tangguh dan siap untuk bangkit kembali ketika jatuh karena adanya bencana alam.

Penjelasan dari kata tangguh di dalam frasa “Indonesia Tangguh” merupakan tangguh dalam “Kelembagaan” dan tangguh dalam “Pembiayaan”. Tangguh dalam kelembagaan mencakup lembaga-lembaga terkait yang memiliki peran penting dalam kebencanaan di Indonesia meliputi:

  • Pemerintah (BNPB, BPBD, BAPPENAS, KEMENKEU, dan K/L terkait)
  • Universitas
  • Masyarakat / Komunitas
  • Media
  • Industri (Asuransi Indonesia)

Sedangkan untuk tangguh dalam pembiayaan meliputi:

  • Realokasi anggaran
  • Pinjaman luar negeri
  • Pool of fund
  • Asuransi bencana

Permasalahan terbesar saat ini yang dipaparkan dalam materi yaitu Tangguh  Pembiayaan. Saat ini, besaran alokasi anggaran BNPB terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan biaya penanggulangan bencana yang terjadi (Renstra BNPB 2015-2019). Hal ini berkaitan dengan realokasi anggaran untuk penanggulangan bencana serta ketergantungan daerah ke pusat yang cukup tinggi.

Pemaparan materi mengenai “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana”

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara baik secara daring maupun luring dipersilahkan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian sertifikat oleh dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi kepada pembicara dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.

Penyerahan sertifikat kepada pemateri.
Foto bersama sebagai penutup acara.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *