Jelajahi Pengalaman Baru, Mahasiswa Meteorologi ITB Jalani Study Exchange di National University of Singapore
Oleh : Mely Anggrini
Sabtu, 24 Agustus 2024
BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Mahasiswa Program Studi Meteorologi ITB angkatan 2021, Rubens Phenola Setiawan, menjalani kegiatan study exchange di National University of Singapore (NUS), Singapura. Kesempatan tersebut Rubens dapatkan melalui program beasiswa Discover NUS 2024, yang merupakan program langsung dari National University of Singapore untuk menjalani studi selama satu semester dan kemudian berkesempatan untuk menjalani ASEAN Master Scholarship sebagai program lanjutan dari universitas tersebut.
Rubens menjalani kegiatan perkuliahan di NUS pada Department of Geography, Faculty of Arts and Social Sciences, terhitung sejak Januari hingga Mei 2024. Ia mengakui bahwa kegiatan exchange ini sangat menyenangkan baginya.
Pada mata kuliah geomorfologi, Rubens bercerita bahwa ia menjalani 3 (tiga) kali praktikum lapangan. Praktikum ia jalani bersama profesor yang mengajaknya berkeliling kampus untuk memetakan kondisi dan stabilis lereng di sekitar kampus. Selanjutnya terdapat survei individual yang mengharuskan Rubens untuk mencari empat hingga lima lereng di seluruh Singapura, kemudian melakukan pengukuran serta identifikasi terhadap sifat lereng yang ada. Pengamatan yang ia jalani dituangkan dalam bentuk laporan analisis, dengan data iklim yang relatif sama, serta porositas dan batuan induk yang berbeda.
Rubens turut menjelaskan bahwa setiap ia mengalami kesulitan akan materi yang ia pelajari, terdapat professor yang selalu siap sedia dihubungi melalui email dan menjawab pertanyaannya sesegera mungkin. “Pernah Beliau sedang ada konferensi di Austria, tetapi aku gak tau itu dan langsung email saja, karena kebetulan sedang ujian dan mau belajar. Tetapi Beliau tetap jawab. Benar-benar memiliki dedikasi yang tinggi dalam mata kuliah yang Beliau pegang,” ujar Rubens.
Bukan hanya itu, Rubens menceritakan bahwa salah satu alasan ia menjalani perkuliahan dengan menyenangkan di NUS, karena terdapat materi yang lengkap dan akses buku serta jurnal yang sangat banyak dan mudah. “Perpustakaannya enak dan dingin, terdapat satu hingga dua ruangan yang buka 24 jam, jadi mau ke sana jam berapapun gak masalah,” lanjut Rubens.
Ia berpesan kepada teman-teman maupun adik tingkatnya yang ingin mengikuti kegiatan study exchange, untuk mempertahankan nilai yang baik dan meningkatkan kemampuan bahasa asing. Kemampuan mempelajari dan memahami keilmuan masing-masing dalam bahasa asing, terlebih bahasa Inggris, diperlukan untuk mempermudah kegiatan perkuliahan dan pembelajaran.
Tidak hanya itu, Rubens menyarankan untuk mengambil universitas dan program studi yang cocok, linier, dan satu rumpun dengan program studi saat ini. Hal tersebut dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan yang mahasiswa miliki.
“Kalau bisa ranking universitas yang dipilih lebih bagus dari yang sekarang, agar ada improvement, jadi secara fasilitas dan mutu lebih bagus,” ungkap Rubens.